Minggu, 23 Oktober 2022

3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

 









Tujuan Pembelajaran Khusus:

  1. CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
  2. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.


Kutipan Menarik:

Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best

Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik

Bob Talbert ~

 

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Koneksi Antar Materi:

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, harus bisa mengambil keputusan yang terbaik berpedoman pada filosofi Ki Hajar Dewantara. Ing ngarso sung tuladha (di depan memberi teladan), Ing madya mangun karsa (di tengah membangun motivasi), dan Tut wuri handayani (di belakang memberikan dukungan). Keputusan yang diambil tidak hanya demi kepentingan diri sendiri namun keputusan yang berdampak baik pada murid.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam pada diri sangat berpengaruh kepada prinsip-prinsip pengambilan keputusan. Maka sebagai seorang pemimpin pembelajaran sudah seharusnya menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam diri. Sehingga dalam mengambil keputusan selalu didasarkan pada nilai kebajikan tersebut. Melalui nilai-nilai yang kita yakini, keputusan yang kita ambil akan mencerminkan bagaimana prinsip diri kita berdasarkan ketiga prinsip pengambilan keputusan sehingga akan mendorong terwujudnya ekosistem pendidikan yang baik.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Dengan strategi coaching dari fasilitator maka potensi seseorang sebagai pemimpin pembelajaran dapat digali secara maksimal sehingga dalam pengambilan keputusan dapat lebih efektif serta mengarah pada hal-hal yang positif dan berpihak pada murid

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Seorang pendidik yang memiliki kompetensi sosial dan emosional baik akan dapat mempertimbangkan setiap keputusan dengan lebih matang. Pengelolaan emosi, pikiran dan perilaku secara efektif dapat memunculkan keputusan yang bijak dan bertanggung jawab. Kemampuan untuk memahami segala permasalahan dari berbagai sisi akan memunculkan rasa empati dan pengelolaan diri dengan kesadaran penuh (Mindfulness) akan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika, nilai-nilai yang dianut sebagai seorang pendidik yaitu kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup dengan berpegang teguh pada nilai-nilai tersebut. Maka sebuah keputusan yang diambil diharapkan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip berpusat pada murid serta mendorong terwujudnya iklim pendidikan yang positif.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat menurut saya adalah pengambilan keputusan yang dilakukan melalui proses kajian masalah, diskusi dengan rekan/ahli, berdasarkan regulasi, dikuatkan dengan agama, serta terlepas dari sentimental pribadi.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Setiap individu memiliki pemikiran sendiri-sendiri. Tidak menutup kemungkinan adanya pemikiran yang berbeda. Tantangan dalam mengambil keputusan dilema etika adalah adanya ketidakpuasan terhadap keputusan yang telah diambil. Penolakan terhadap keputusan dapat terjadi sehingga perlu keteguhan pada diri seorang pemimpin untuk mempertahankan keputusannya.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang diambil seorang pemimpin pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pembelajaran. Pemikiran memerdekakan murid harus selalu dijadikan dasar pengambilan keputusan agar bisa berdampak positif terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid. Untuk potensi murid yang berbeda-beda seorang guru dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin pembelajaran memperhatikan efek jangka panjang keputusan tersebut terutama efek kepada murid. Setiap keputusan harus melalui kajian dan diskusi serta dipikirkan dengan matang atas nilai-nilai kebajikan yang ada. Menjadikan murid yang beretika menjadi tujuan utama setiap keputusan  yang diambil di sekolah sebagai institusi moral.

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan harus berdasar 3 prinsip yaitu nilai-nilai kebajikan, bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dan berpihak pada murid.

Dalam pengambilan keputusan berpedoman pada filosofi KHD, berdasarkan nilai dan peran guru penggerak, berpedoman pada pembelajaran social emosional, serta dilakukan dengan strategi coaching.

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Ada dua jenis kasus yang umum kita temui yaitu dilema etika dan bujukan moral.Kasus dilema etika adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana keduanya merupakan pilihan yang benar secara moral namun saling bertentangan. Sedangkan bujukan moral adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah.

Ada 4 paradigma pengambilan keputusan yaitu: Individu lawan kelompok, rasa keadlian lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka panjang.

Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin pembelajaran dapat mendasarkan pada 3 prinsip yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

Untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat dapat dilakukan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan: Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, Pengujian benar atau salah, Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, Melakukan Prinsip Resolusi, Investigasi Opsi Trilema, Buat Keputusan, Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.

 

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelumnya saya pernah mengambil keputusan dalam situasi kasus dilema etika, namun saat itu saya belum mengetahui tentang teorinya. Setelah saya mempelajari modul 3.1 saya semakin paham tentang bagaimana pengambilan keputusan yang terbaik ketika menghadapi kasus serupa. Serta semakin mantap dalam mengambil keputusan tersebut. Berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari modul 3.1 saya semakin paham tentang pengambilan keputusan yang baik. Dalam mengambil suatu keputusan harus dilakukan dengan cermat tergantung situasi apa yang sedang dihadapi. Dilema etika atau bujukan moral kah. Pengambilan keputusan harus selalu didasarkan pada nilai-nilai kebajikan serta keberpihakan kepada murid menjadi hal yang selalu diprioritaskan.

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sebagai seorang individu, mempelajari modul 3.1 ini sangat penting. Mengajarkan saya untuk mengambil keputusan yang tepat di setiap permasalahan yang saya hadapi. Dengan mempelajari modul ini saya yakin kedepannya saya bisa lebih sabra dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, mempelajari modul 3.1 ini sangat penting. Kemampuan pengambilan keputusan yang tepat harus dimiliki seorang pemimpin. Demi terciptanya pembelajaran yang selalu berpihak pada murid. Keputusan yang diambil seorang pemimpin sangat berpengaruh kepada ekosistem pendidikan.

 

Kamis, 07 Januari 2021

XI/ Genap/ BAB 1 LINGKARAN/ Bentuk Umum Persamaan Lingkaran

Bentuk umum persamaan lingkaran dapat diperoleh dengan menjabarkan rumus persamaan lingkaran dengan pusat P(a,b) dan jari-jari r.
Jika dimisalkan:
maka diperoleh persamaan umum lingkaran:
Dari persamaan diatas, dapat ditentukan titik pusat serta jari-jari lingkarannya, yaitu:
Titik pusat lingkaran
Jari-jari lingkaran adalah
Contoh Soal:
1) Tentukan titik pusat dan jari-jari lingkaran
Penyelesaian:
Diketahui A=-8,=-2 dan C=8
Titik pusat lingkaran
Jari-jari lingkaran adalah
2) Tentukan titik pusat dan jari-jari lingkaran
Penyelesaian:
Diketahui A=4,=-6 dan C=-3
Titik pusat lingkaran
Jari-jari lingkaran adalah

XII/ Genap/ BAB 1INTEGRAL/ Sifat Integral

Sifat Integral
Contoh:
Tentukan hasil integral fungsi-fungsi berikut dengan menerapkan sifat-sifat integral!
Soal Latihan
Tentukan hasil integral fungsi-fungsi berikut dengan menerapkan sifat-sifat integral!

XII/ Genap/ BAB 1INTEGRAL/ Integral Tentu

Integral Tentu
Luas suatu bidang dengan bentuk tertentu (seperti: lingkaran, segitiga, segiempat, dll) dapat ditentukan dengan rumus-rumus dasar yang sudah diketahui. Namun, untuk menentukan luas suatu bidang yang tidak beraturan atau tidak tentu akan sulit. Lihatlah gambar di bawah yang merupakan luasan area dibawah grafik y = f(x) yang dibatasi oleh x = a, x = b, dan garis x. Luas area tersebut hampir mendekati dengan luas dari total 11 segi panjang.
Jika jumlah segi panjang diperbanyak 21 buah seperti gambar dibawah, maka jumlah total luas persegi panjang tersebut semakin mendekati luas area grafik yang ditentukan. Sehingga untuk mendapatkan luas area tersebut, jumlah persegi panjang dibuat mendekati tak hingga. Dapat disimpulkan luas dari area sama dengan limit luas total segi panjang menuju tak hingga.
Konsep ini menjadi dasar untuk mencari luas suatu bidang tak tentu. Luas suatu bidang di bawah grafik y = f(x) yang dibatasi oleh x = a, x = b dapat dicari dengan mengintegralkan fungsi tersebut pada selang a≤x≤b. Atau dapat ditulis:
Pengoperasian integral tentu sama dengan intergral tak tentu hanya saja nilai a dan b disubstitusikan dalam fungsi hasil integral sebagai berikut:
Contoh:

XI/ Genap/ BAB 1 LINGKARAN/ Lingkaran Pusat (0,0) jari-jari r

Persamaan Lingkaran Dengan Pusat Di Titik P(0,0) Dan Berjari-jari r
Persamaan lingkaran dengan pusat P(0,0) dan jari-jari r dibentuk dari persamaan sebelumnya dengan mengganti nilai a dan b menjadi 0.
Sehingga akhirnya diperoleh bentuk persamaan lingkaran dengan pusat di titik P(0,0) dan berjari-jari r adalah:

Contoh Soal:
(1)Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat di titik P(0,0) dan berjari-jari 4!
Penyelesaian:
Jadi persamaan lingkaran dengan pusat di titik P(0,0) dan berjari-jari 4 adalah
(2)Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat di titik P(0,0) dan berjari-jari 3!
Penyelesaian:
Jadi persamaan lingkaran dengan pusat di titik P(0,0) dan berjari-jari 3 adalah

Selasa, 05 Januari 2021

XI/ Genap/ BAB 1 LINGKARAN/ Lingkaran Pusat (a,b) jari-jari r

Persamaan Lingkaran
Lingkaran atau bisa disebut sebagai segi-tak hingga dalam bidang geometri. Dalam bidang kartesius, lingkaran adalah kumpulan tak hingga titik-titik yang berjarak sama dengan satu titik tertentu. Titik tertentu yang sebagai acuan disebut titik pusat lingkaran dan jarak dari setiap titik ke titik pusat tersebut disebut sebagai jari-jari. Jari-jari biasanya dinotasikan sebagai r.
Persamaan Lingkaran Dengan Pusat Di Titik P(a,b) Dan Berjari-jari r
Persamaan lingkaran dibentuk dari titik pusat dan jari-jari lingkaran tersebut. Berikut akan kita bahas bagaimana konsep persamaan lingkaran.
i) Misalkan ada lingkaran pada koordinat kartesius dengan pusat di titik P(a,b) dan berjari-jari r kita pilih satu titik Q(x1,y1) yang terletak pada lingkaran.
Sehingga terbentuk segitiga PQ'Q. Karena segitiga PQ'Q siku-siku maka berlaku teorema Pythagoras

ii) Sekarang kita pilih satu titik lain yang terletak pada lingkaran misalkan U(x2,y2).

Sehingga terbentuk segitiga U'PU. Karena segitiga U'PU siku-siku maka berlaku teorema Pythagoras
Karena dikuadratkan maka bentuk persamaan bisa dirubah menjadi
iii) Dengan cara yang sama akan diperoleh persamaan untuk titik-titik yang lainnya pada lingkaran tersebut. Sehingga akhirnya dapat diperoleh bentuk persamaan yang berlaku untuk semua titik (x,y) pada lingkaran dengan pusat di titik P(a,b) dan berjari-jari r adalah:

XII/ Genap/ BAB 1INTEGRAL/ Integral Tak Tentu

Integral Tak Tentu Integral
tak tentu seperti sebelumnya dijelaskan merupakan invers/kebalikan dari turunan. Turunan dari suatu fungsi, jika diintegralkan akan menghasilkan fungsi itu sendiri. Untuk dapat memahami konsep integral perhatikanlah contoh berikut ini:
Seperti yang sudah dipelajari dalam materi turunan, variabel dalam suatu fungsi mengalami penurunan pangkat. Berdasarkan contoh tersebut, diketahui bahwa ada banyak fungsi yang memiliki hasil turunan yang sama yaitu y'= 3x2. Fungsi dengan variabel x3 ataupun x3 yang ditambah atau dikurang suatu bilangan (misal contoh: +8, +17, atau -6) memiliki turunan yang sama. Jika turunan tersebut diintegralkan, seharusnya adalah menjadi fungsi-fungsi awal sebelum diturunkan. Namun, dalam kasus tidak diketahui fungsi awal dari suatu turunan, maka hasil integral dari turunan tersebut dapat ditulis: f(x) = y = x3 + C dengan nilai C bisa berapapun. Notasi C ini disebut sebagai konstanta integral. Sehingga jika diketahui F^' (x)=f(x) maka integral dari f(x) adalah F(x). Integral tak tentu dari suatu fungsi dinotasikan sebagai:
Karena integral dan turunan berkaitan, maka rumus integral dapat diperoleh dari rumusan penurunan. Rumus integral aljabar diperoleh:
dengan syarat n≠1. Contoh: